Gojek Adalah Aplikasi

Gojek Adalah Aplikasi

Acquisitions and merger

The company's rapid growth triggered a chain of acquisitions and partnerships. In 2016, Gojek announced acquisition of two engineering startups based in India, C42 Engineering and CodeIgnition,[48] and established a development centre in Bangalore, India.[49] They also acquired Leftshift, an Indian mobile application developer,[50] and Pianta, an Indian home healthcare startup.[51]

In 2017, Gojek acquired Loket.com, one of Indonesia's biggest online ticket booking and event management system company.[52] In the same year, it acquired three large network fintech firm in Indonesia; Kartuku, Midtrans, and Mapan, in order to expand its payments business.[53][54]

In January 2019, Gojek acquired a majority stake in mobile wallet Coins.ph.[55] Gojek later sold its stake in Coins.ph in 2022 to former Binance chief financial offider Wei Zhou for $200 million.[56]

In June 2019, Gojek acquired AirCTO, an AI recruiting platform based in Bangalore, India.[57]

In March 2020, Gojek confirmed to acquire Moka, the leading SaaS Point of Sales provider in Indonesia. The talks had been in discussion since 2019 and finalized in March 2020.[58]

In December 2020, Gojek was reportedly in talks with Grab to combine their businesses in what would be the biggest Internet merger in southeast Asia.[59]

In February 2021, Gojek was reported to be close to a merger with Tokopedia, shortly before publicly listing in the U.S. and Indonesian stock markets.[60]

On 17 May 2021, Tokopedia and Gojek confirmed a merger with the establishment of a new entity, GoTo.[61] The establishment of GoTo would make it one of Southeast Asia's largest technology conglomerates.[62] GoTo's gross transaction volume (GTV) was over $22 billion in 2020, across more than 1.8 billion transactions.

In July 2021, AirAsia announced that the company will be acquiring Gojek's business in Thailand via an all-stock deal.[63] Upon the acquisition, Gojek will hold a 4.76% stake in AirAsia's superapp business.[64]

In 2016, it announced a collaboration with Blue Bird, a major Indonesian taxi company.[65] The same year it launched Go-Car, expanding ride-hailing from motorbike fleet to cars, and launched Go-Auto, providing on-demand mechanic services. By August 2016, it had become Indonesia's first online transportation system.[34]

In running their GPS, it partnered with Google Maps.[66] Other partnerships include entertainment; Google Play and MNC Vision. Bill Payment; AEON Credit Service & Suzuki Finance Indonesia. And the national electricity provider PLN, as well as the national health insurance BPJS Kesehatan.[67]

In February 2019, Garuda Indonesia CEO Ari Ashkara told Reuters that Garuda is in advanced discussions with Gojek for the delivery of products sold on Gojek across 17,000 Indonesian Islands.[68]

In August 2019, the Wall Street Journal reported that Gojek had held "preliminary talks" with Amazon on a partnership that would involve the retail giant making a sizable investment in Gojek to tap into the company's delivery infrastructure in order to expand Amazon's market reach in Indonesia.[69]

In September 2020, Gojek announced a partnership with Unilever. As part of this collaboration, Gojek partners with Unilever through the recently launched GoToko. GoToko is a B2B digital platform that connects micro, small and medium enterprises (MSMEs) in Indonesia with leading consumer goods companies. This cooperation allows MSME players to use GoToko to access a complete range of daily necessities products from various brands, including Unilever, at competitive prices and affordable shipping costs.[70]

A research study reports that the average income of full-time driver partners (Rp 3.48 million per month) is 1.25 times higher than the average minimum wage in Indonesia (Rp 2.8 million per month). The average income of driver partners (Rp 3.31 million) is higher than professional employees in general (Rp 3.10 million for transportation sector employees; Rp 2.34 million for industrial sector employees; Rp 2.66 million for staff employees).[71]

As per Temasek Digital's YouTube channel, Gojek has contributed an estimated Rp 9.9 trillion (US$732 million) annually to the Indonesian economy.[72]

Another research article reported that Gojek contributed Rp 8.2 trillion annually into the Indonesian economy through the income of driver partners, an additional Rp 138.6 billion per month are contributed into national economy since SME merchant partners join Go-Food, and Rp 1.7 trillion into Indonesian economy through the income of SME merchant partners.[73][74]

On 22 July 2019, Gojek unveiled a new logo. Its new icon, which nicknamed as "Solv", symbolized Gojek's transformation from being a ride-hailing service to become a super app that provides a variety of smart ways to eliminate hassles.[75]

Cara Transfer Saldo GoPay

Jika kamu punya pertanyaan atau butuh informasi lainnya, kamu bisa menuju ke Halaman Bantuan atau hubungi [email protected].

< Cara Top Up Saldo GoPay

< Lihat Promo GoPay Lainnya

Nextren.com -Gojek terus memperbarui layanannya dengan fitur-fitur menarik seperti GoGames.

Melihat antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap aktivitas gaming, Gojek kembali menghadirkan game baru dan menjanjikan berbagai reward kepada pengguna yang bermain game di aplikasi Gojek.

Pengguna dapat mendapatkan saldo Gopay secara gratis hanya dengan bermain game di aplikasi Gojek.

Baca Juga: Dukung Kegiatan Stay at Home, Promo GoFood Hadirkan Diskon Besar 75%

Kali ini, Gojek menghadirkan game populer Fruit Ninja dan Jetpack Joyride.

Pengguna bisa memainkan 2 game ringan tersebut melalui fitur GoGames yang tersedia dalam aplikasi.

Tak hanya mendapatkan hiburan dan kesenangan, kalian juga berkesempatan untuk memenangkan hadiah saldo Gopay saat bermain Fruit Ninja dan Jetpack Joyride.

Lalu, bagaimana cara mendapat saldo Gopay dari fitur GoGames?

Simak penjelasan di halaman berikutnya.

Untuk mendapat saldo Gopay, kalian harus bermain Fruit Nnja dan Jetpack Joyride di aplikasi Gojek melalui fitur GoGames.

Pertama, buka aplikasi Gojek dan pastikan aplikasi sudah terhubung dengan akun utama kalian.

Kemudian, tarik menu layanan Gojek ke atas dan cari fitur GoGames.

Bayangkan rekening tabungan mu yang setiap hari digunakan untuk melakukan transaksi selama ini, tiba-tiba tidak bisa diakses. Kontak ke customer service, jawabannya “maaf, anda belum terdaftar sebagai nasabah di bank kami.” Uang di dalam rekening mu menguap begitu saja tanpa jejak. Hal itu lah yang terjadi pada akun Gojek saya yang terdapat saldo Gopay di dalamnya.

Saya adalah salah satu pengguna setia Gojek dan berbagai layanan yang ada di dalamnya. Semua service Gojek, kecuali GoMassage, GoBusway, dan GoTix, sudah pernah saya (dan istri) gunakan. GoRide, GoSend, GoFood, GoGlam, GoClean, GoBox, GoKilat, GoCar, GoMart, GoPay, you name it lah. Ratusan ribu orang telah terbantu dengan adanya layanan Gojek yang sangat luas untuk membuat hidup mereka lebih efisien. Apalagi buat saya yang senang cashless, GoPay amat sangat mempermudah hidup saya. Kehadiran GoPay yang bisa topup instant dengan mudah membuat saya semakin jatuh cinta dengan Gojek.

Gopay. Topup yang instan, mudah, dan AMAN

Saya juga sangat mengapresiasi Gojek yang mampu membuka lowongan kerja baru bagi ratusan ribu partner. Saya melihat ibu-ibu GoClean datang ke rumah saya diantar oleh suami dan anaknya menggunakan motor. Suaminya juga ternyata driver Gojek. Gojek memberikan harapan kepada masyarakat Indonesia bahwa selama masih punya tenaga, siapapun bisa mencari penghasilan yang halal.

Awalnya saya agak ragu untuk menulis artikel ini. Kalau tujuannya untuk memberi masukan, ada beberapa teman saya yang bekerja di Gojek sehingga mungkin bisa langsung saya japri saja. Saya pun sangat maklum jika server Gojek ada masalah, gagal order, lemot, dsb. Sebagai orang IT yang juga bergelut di dunia startup, saya mengerti sulitnya melakukan scaling sistem apalagi kalau aktivitasnya sudah sangat padat.

Sayangnya, kasus yang saya alami bukan sekedar tidak bisa mengakses layanan Gojek, tapi turut hilangnya saldo Gopay yang ada di akun saya. Saya berpikir bahwa apa yang saya alami bisa saja dialami juga oleh pengguna Gojek lainnya (bisa saja juga terjadi di para partner Gojek). Jadi saya ingin coba share pengalaman saya ketika terkena musibah ini sehingga bisa menjadi bahan pelajaran bagi kita semua. Dan yang perlu digaris bawahi juga, tulisan ini saya buat tanpa ada tendensi untuk menjatuhkan pihak manapun.

Kasus yang saya alami ini bermula pada momen ketika aplikasi Gojek mengalami gangguan. Tanggal 1 Juni, sore itu, saya tidak bisa mengakses akun Gojek saya. Saldo Gopay saya jadi nol, padahal siangnya saya baru topup saldo. Saya coba logout dan login, namun ternyata jadi gak bisa login sama sekali. Saya cek di Twitter, eh ternyata banyak yang komplain bahwa Gojek sedang mengalami gangguan. Bahkan ada di timeline saya yang share akun GoPaynya secara ajaib menjadi bernominal 18jt. Seperti yang saya ungkap di awal, saya memaklumi kejadian ini. Saya yakin sangat sulit untuk scaling atau migrasi sistem yang penggunanya sudah sangat banyak. Akhirnya momen ini saya biarkan saja berlalu dan beranggapan paling beberapa jam lagi juga beres.

Salah satu efek error server Gojek tanggal 1 Juni

Selepas momen itu, saya ada tugas keluar kota yang membuat saya tidak perlu mengakses service Gojek apapun. Baru ketika saya pulang ke Jakarta dan ingin menggunakan service GoClean, status aplikasinya masih dalam kondisi logout. Ketika saya coba login, tulisannya customer not found. Wah kenapa ini? Saya coba cek di timeline, nampaknya tidak ada keluhan apa-apa terkait server Gojek. Biasanya kalau server Gojek lagi cegukan, rame tuh timeline di Twitter. Saya tunggu beberapa jam, masih tidak bisa juga. Alhasil saya memutuskan untuk coba kontek CS Gojek.

CS Twitter menjadi media pertama yang saya hubungi karena paling mudah dan praktis. Saya juga pernah DM-an dengan CS Gojek di Twitter ketika dulu Gopay masih namanya Gojek Credit dan saya sedang mencoba topup tapi belum bertambah saldonya. Masih ada tuh conversation saya yang menanyakan kenapa saldo saya belum masuk-masuk hingga akhirnya problem solved juga.

Mengingat pengalaman manis dengan CS di Twitter, saya coba tanyakan kasus ini via DM. Saya ditanya email yang digunakan dan nomer HP yang digunakan, lalu tidak ada tindak lanjutnya setelah saya memberikan info tersebut. Satu hari berlalu, saya coba tanyakan lagi, tidak ada jawaban. Hari berikutnya saya tanyakan lagi, tetap tidak ada jawaban. Di hari kedua, saya mulai komplain via mention di timeline saya, tetap tidak ada jawaban. Baru di hari ketiga, ada tanggapan bahwa saat ini sedang diproses dan akan diupdate kalau sudah terselesaikan. Janji tersebut ditulis tanggal 8 Juni dan ketika tulisan ini dibuat, masih belum ada tindak lanjut via CS Twitter, hanya sebuah pesan balasan kalau keluhan saya sedang diproses dan akan segera dikabari jika sudah ada update.

Ketika curhatan bertepuk sebelah tangan

Saya masukan komplain ke CS Twittter Gojek tanggal 6 Juni. Tanggal 7 Juni belum ada kabar apa-apa, saya coba akses lain via CS di dalam aplikasi Gojek. Saya tuliskan bahwa saya pengguna GoJek dengan nomer HP xxxx tidak bisa mengakses akun saya. Lalu jawaban dari CSnya via email adalah:

Setelah kami melakukan pengecekan untuk nomor telepon xxxx belum terdaftar pada aplikasi GO-JEK, kami sarankan untuk melakukan Signup terlebih dahulu untuk mendaftarkan nomor telepon Anda pada aplikasi GO-JEK.

Seriously? Gimana bisa saya yang udah berbulan-bulan pakai aplikasi Gojek untuk berbagai service Gojek tidak terdaftar? Kalau gak terdaftar, tiap saya topup Gopay, uangnya kemana? Lalu saya langsung reply dengan attachment bukti transfer transaksi Gopay saya sebagai bukti nomer telepon xxxx sudah terdaftar. Wong ada nama saya di situ, masa gak terdaftar.

Lalu semenjak email tersebut, CS yang berinisial RTA itu tidak pernah membalas lagi email saya, sampai hari ini.

Yaudah lah, kayaknya emang harus keluar pulsa biar bisa jelasin duduk perkaranya lebih mesra. Saya pilih gunakan CS by phone agar saya bisa menjelaskan kronologi yang terjadi lebih detil lagi. Saya telpon Gojek di tanggal 7 dan menjelaskan kronologinya. Setelah mendengarkan penjelasan dari saya, pihak CSnya minta email saya untuk memberikan update lebih lanjut karena mereka perlu mengecek hal ini ke pihak terkait.

Setelah menutup telepon. Malam harinya, saya dapat email dengan kode tiket berbeda dari CS berbeda yang kali ini berinisial RHM. Isinya:

Untuk permasalahan yang Anda alami saat ini akan kami proses secepatnya. Kami mohon kesabarannya menunggu informasi berikutnya perihal tersebut.

Wah berarti lagi diurus nih. Gak serta merta bilang bahwa akun saya belum terdaftar sebelumnya. Ya iyalah, orang saya udah jelasin di telepon panjang lebar, masak masih bisa bilang kalau saya belum terdaftar. Hehehe Besokannya, tanggal 8 Siang, muncul lagi email dari CS berinisial RHM ini. Isinya:

Kami informasikan email akun [email protected] dengan nomomr telepon xxxx belum terdaftar pada sistem aplikasi GO-JEK. Kami sarankan sign up atau registrasi terlebih dahulu untuk penggunaan aplikasi GO-JEK.

Oke, saya speechless. Jadi yang kemaren diproses itu apa -_- Kan udah dijelasin panjang lebar via telepon kalau saya sudah punya akun, sudah sering transaksi, dan yang terpenting itu ada SALDO GOPAY SAYA PAK! Saya bales lagi email kirim bukti transfer dari bank yang menunjukan akun saya aktif. Kalau topup via m-banking, kita diminta input nomer hp kita, nanti ada konfirmasi nama account gojek kita yang ditampilkan di m-banking. Nah kalau ada bukti itu, kan terpampang nyata dari sistem bank berhasil baca sistem gojek yang mengembalikan nama saya. Dengan attachment itu, saya sih berharap gak dicuekin lagi kayak pengalaman dengan CS RTA ataupun CS Twitter.

Sore harinya, CS RHM membalas dengan email berisikan instruksi seperti ini:

Untuk pengecekan lebih lanjut, Mohon diinformasikan kepada kami satu nomor order yang sudah booking complete melalui akun aplikasi GO-JEK yang Anda miliki.

Hore saya gak dicuekin. Tapi, ini sebenernya permintaan yang kurang logis. Kenapa? Untuk dapet akses booking complete-nya kan harus liat menu history. Menu history adanya di dalam apps. Lah login aja gak bisa, gimana bisa masuk menu history -_-

Untungnya saya orang yang cukup gila dalam hal dokumentasi. Saya menyimpan beberapa screenshot bookingan saya menggunakan aplikasi GoRide, GoSend, dan GoBox (hayo, di sini siapa yang pernah screenshot kode bookingan kalian di Gojek? hahahaha). Saya kirimkan lah semua dokumen tersebut ke CS RHM ini sesuai dengan instruksi.

Beberapa screenshot booking Gojek yang saya miliki

Besok sorenya, tanggal 9, datanglah email lagi dari CS Gojek, tapi bukan CS RHM. Yang email ke saya CS berinisial F. Mungkin udah beda shift tapi CS RHM nitip pesen ke CS F (ini positif thinking saya sih). Isi emailnya cukup unik:

Setelah kami lakukan pengecekan pada beberapa data yang Anda kirimkan dapat kami informasikan untuk nomor telepon YYYY telah terdaftar dengan alamat email [email protected] atas nama Brian, apakah Anda merasa familiar dengan akun tersebut ?

Mohon informasikan kembali kepada kami jika Anda tidak merasa mengenal pengguna akun tersebut untuk dapat kami bantu menonaktifkan kembali.

Hah? Siapa ini Brian? Email saya [email protected] bukan [email protected]. Itu nomer HP siapa pula itu.  Kenapa dari nomer bookingan saya bisa jadi ada nama Brian? Saya bales dengan sigap dong klo saya gak kenal itu Brian-Brianan. Lalu setelah saya kirim email tersebut, datanglah balasan dari CS F ini.

Ada yang bisa nebak isi emailnya apa?

Kami informasikan email akun [email protected] dengan nomomr telepon XXXX belum terdaftar pada sistem aplikasi GO-JEK. Kami sarankan Sign Up atau registrasi terlebih dahulu untuk dapat menggunakan layanan aplikasi GO-JEK.

Dapat kami informasikan juga untuk proses Top Up kredit GO-PAY tidak akan berhasil jika menggunakan nomor telepon yang belum terdaftar sebagai akun pada aplikasi GO-JEK.

BELUM TERDAFTAR PADA SISTEM APLIKASI GO-JEK! Hahahahahahahahahaha…. Thanks for your information dear CS F, CS RHM, CS RTA, dan CS Twitter yang baik hati 🙂 Jadi beginilah nasib mu kalau topup saldo Gopay di aplikasi Gojek dan tiba2 akun kamu hilang. Kamu diminta untuk bikin lagi akun dari awal. Saldo Gopaynya gimana? Coba tanya Brian aja. Mungkin Brian bisa memberikan jawaban yang lebih memuaskan daripada CS-CS ini :p (apa beneran yah saya coba SMS aja Brian ini? hmmm).

Honestly speaking, saya gak suka yang namanya “jalur dalam.” Semenjak kecil sudah diajarkan untuk tidak memanfaatkan pertemanan dan kekerabatan untuk mendapatkan previlege khusus. Saya tahu ada teman-teman saya di Gojek, tapi saya tidak mau mendapat perlakuan khusus karena teman. Makanya untuk kasus ini, dari awal saya coba masuk lewat pintu depan yakni jalur CS yang resmi. Namun ternyata ketika saya post status tentang kejadian ini di Path, ada salah satu teman satu angkatan dengan saya di Informatika ITB yang kebetulan bekerja di Gojek, membaca status saya dan mengontek saya via jalur pribadi.

Saya jelaskan secara detil proses yang terjadi dari awal sampai akhir. Pas saya ceritakan tentang follow up dari CS, dia juga kaget sih kok responnya begitu -_- Case yang saya alami ternyata bukan saya sendiri korbannya, namun ini memang case yang khusus dan cukup sulit melakukan tracing (terutama saldo Gopay) untuk akun yang sudah tidak ada rekamannya di database.

Saat ini statusnya teman saya akan melakukan follow up lagi terkait kejadian yang saya alami. Saya akan update lagi statusnya di sini kalau sudah ada perubahan. Dan buat Mz Kriz, thanks a lot for your help and no hard feeling ya bro :p

Solusi praktisnya tentu adalah dengan membuat akun baru dan Gojek akan mengembalikan saldo Gopay (yang besarnya juga tidak ada yang tahu berapa karena tidak ada recordnya) kepada saya. Tapi rasanya selevel CS tidak punya otoritas untuk mengirimkan saldo Gopay jika tidak ada bukti dan data yang lengkap. Untungnya saya menyimpan semua bukti transfer GoPay saya dan menyimpan beberapa kode booking saya (saya sarankan buat kamu pengguna Gopay juga melakukan hal yang sama) sehingga bisa menjadi dasar kuat bahwa kita memang benar pengguna Gojek yang “jadi korban” dan kehilangan saldo GoPay. Tapi ya berapa nominal saldo GoPay saya yang tersisa saya juga tidak tahu. Jadi bagi kamu yang turut jadi korban dan tidak ada data2 pendukung, saya juga tidak tahu bagaimana cara memvalidasinya. Apalagi kalau ada yang saldo Gopay-nya gede.

Solusi untuk preventif, setiap transaksi bisa diberikan receipt via email. Ada transaksi apa, pakai gopay atau cash, berapa saldo yang tersisa, dst dalam satu email yang dikirimkan secara otomatis. Mirip kayak Uber lah, tiap abis transasksi, ada bon nya di email. Jadi kalau ada data yang hilang kayak saya, cukup kasih liat aja bon terakhir datanya gimana dan bisa dijadikan bukti untuk mengembalikan akun dan saldo gopaynya.

(Image Source: SalesForce.com Blog)

Dan solusi penting lainnya yang harus dilakukan adalah ini layanan kalau udah berurusan sama uang udah gak bisa coba-coba lagi. Motonya Facebook yang move fast break things gak bisa diperlakukan sama kalau udah urusan uang user/nasabah. Yang di “break things” ini uang pelanggan. Sistem untuk menangani uang pelanggan ini harus bener-bener bagus dan robust, atau sekalian gak usah diluncurkan dulu sama sekali kalo ada resiko segede ini. Bikin aplikasi doang mungkin gampang. Bikin klo input A keluar output B. Saldo sekian, dipotong transaksi sekian, pindahin data ke pihak lain. Anak freshgrade juga pasti bisa bikin yang kayak Gopay-Gopayan. Tapi klo mau bikin sistem yang scalable dan bisa diakses oleh ratusan ribu orang dalam satu waktu, back end yang bisa menjamin keamanan data, pengelolaan ketika kondisi darurat, migrasi sistem, dll itu gak bisa sembarangan. Jadi tolong at least data user dan saldo dia diamankan dan dijadikan prioritas agar gak bisa hilang tanpa jejak begitu aja. Kemaren kan abis acquire startup dari India tuh. Ayo dimanfaatkan untuk curi ilmu menangani sistem sebesar ini 🙂

Pesan saya sih buat para pengguna Gopay, kalau topup, seperlunya aja. Saya biasanya topup langsung banyak, bisa untuk keperluan sebulan. Melihat case ini, sebaiknya kita topup harian aja. Toh bisa via mobile banking kan. Jadi klo butuh pakai layanan gojek, topup dulu, baru pake Gopay-nya. Daripada kamu kena resiko akun berubah jadi punya Brian dan saldonya ilang, mending gak usah numpuk saldo Gopay. Oh ya, screenshot2in tuh semua kode bookingan kamu terus disimpan baik-baik di dalam dompet siapa tahu kejadian kayak saya.

Pesan saya buat pengguna Gopay yang saldonya udah terlanjur hilang, saya gak punya pesan apa-apa buat kamu hahaha. Orang saya kontek CS semuanya jawabannya seragam kok. Kami informasikan email akun [email protected] dengan nomomr telepon XXXX belum terdaftar pada sistem aplikasi GO-JEK. Kami sarankan Sign Up atau registrasi terlebih dahulu untuk dapat menggunakan layanan aplikasi GO-JEK. Jadi, ya ikhlaskan saja dan pastikan gak topup saldo Gopay gede-gede yah besok-besok. Secukupnya aja. Abis mau gimana lagi? unless kamu punya bukti kode bookingan sebelumnya dan transasksi gopay kamu ya (ini juga saya belum tahu apa cukup sebagai bukti untuk dikembalikan saldo gopaynya).

Dan terakhir, pesan saya buat teman-teman di Gojek. Tetap semangat. Sekali lagi, tulisan ini tidak memilliki niat untuk menjatuhkan. Saya masih menganggap apa yang dilakukan Gojek ini sungguh mulia dan merupakan motor ekonomi yang sangat efektif di Indonesia. Saldo Gopay saya kembali atau tidak, saya akan tetap menggunakan layanan Gojek karena sangat bermanfaat. Cuma titip aja supaya masalah akun hilang ini agar tidak terjadi lagi dikemudian hari, mereka yang sudah terlanjur hilang akunnya bisa mendapatkan solusi yang terbaik juga dengan jawaban yang lebih mengayomi dari para CS-nya, dan tolong itu CS F, CS RHM, CS RTA, dan CS Twitter-nya klo ketemu di kantor, titip dibuatkan secangkir kopi dan semangkuk mie. Mungkin mereka pas baca komplain dari saya sedang mengantuk atau lapar 🙂

Download Aplikasi Gojek Online Terbaru

Dengan men-download aplikasi Gojek online terbaru dan menggunakan jasa Gojek, kamu gak cuma bakal terbantu dalam mengerjakan urusan kamu sehari-hari, tapi kamu juga bakal membantu para mitra Gojek dalam menggapai mimpi-mimpi mereka dan keluarga mereka, dan turut jadi bagian dari misi meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia! Untuk kamu pengguna smartphone Android, jangan sampai download Gojek APK dari situs website lain selain Google Play Store ya, karena ada kemungkinan smartphone kamu terkena virus, update aplikasi Gojek terbaru harus manual, dan aplikasinya tidak kompatibel dengan smartphone yang kamu miliki dan bisa menyebabkan smartphone kamu jadi lambat hingga rusak lho!

Cara Request Saldo GoPay

%PDF-1.6 %âãÏÓ 211 0 obj <> endobj 226 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<7566CE79A0F4004AAED6736B48B79B7C><6D7950B9CB9F064783429CAFD944EA6C>]/Index[211 26]/Info 210 0 R/Length 78/Prev 82934/Root 212 0 R/Size 237/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream hÞbbd``b`:$@„1�`}û$˜w‚Xe V/ˆå"JAÜ«D‚´)‰‡5LŒI@#1ÄF� ß endstream endobj startxref 0 %%EOF 236 0 obj <>stream hÞb```¢0ö'üÀÏÀeaàØ æ üdK0Z 0éa}Óå¶F>1³Å&yªLòb`ÚƒÞ>ÀÐ�Z4à4¤×'i^ æ 0*ݤÀoÀvC2A+!ªaRcSk{Ï¥½°&iÆ�v`Oqöý"ÏÀxrÈ ~ ` Ùj7 endstream endobj 212 0 obj <>/Metadata 29 0 R/Pages 207 0 R/StructTreeRoot 35 0 R/Type/Catalog>> endobj 213 0 obj <>/Font<>>>/Rotate 0/StructParents 0/Type/Page>> endobj 214 0 obj <>stream hÞÔ—mkãF€ÿÊ~ìQ‚ö}Wp$nCÚPßå äƒ.‰À/ÁÖÑÞ¿ïÌhwµ’e;q)å0cI³3£™ÝÙÇk)ãLJÏD �Š3ë\+9è”d’{7 •¾4SšLSNHvW|œÍ.ªmýa4ļ¾ÿ¾8ß>Ô«–•V³êå·ºyzn™U²ø¥îFÎwÅå¢zÚ2Ð^®WíÅÅúï»3Ã�1!5Gÿ{¼¬–ÍâûO³jÑ|Ý4ï:]³¨!?i𥤹ª–u1;¿ý|ýéç`Jú›vS·ÏÅÕz³¬¤ºíRÒœ[0}8_=-jÆ‹›¶^~fžóï/5™bÊ›æ¥]oŠ/¡m݇P&Ö�&ã—þºzX?6«§â¶Y�¯¶Mz¾l6Ûvö\mbÕ}pZ¬ä÷*˜ é|ûÚb"óÍ·š2š¯?­ˆV3)ºÊS¢ð¶Çöy{'¥…Í|ï~·°Ø’)o™�‰~�Hë'cißé­T“3#A+I§1#°ÏŒV#?7ŽäJð5ૺké!S¸:AÏÔ¢ªdÚt÷®ìì ô±¡PºdªL)ÓE |´R÷´T¡#—6oI;Ý’:oIã»–”œs 0èÉy³¬·ìªþ‹]¯—Õê]߉4¤ÿóæìb½xüc~¤#ÝžŽÊnI3jÉ=oEkò�ÎT|ؙҘ‰Î÷¡sžýŸ‚HS@.=c`é-|yÄà à ãÉ�XãÑ阤8Ž÷úæÍI ]æèï-�4&©|I¶x�c¥Ö�->G;x6ÆâP!yP•e¼H‰Q’à¬!p¼æúäî}¸�ãÉUÙ%&€ÆK ;“Ó) L˜“åW Ÿ¹NQÓºPI¦wÏCÄÐ�qò bbh¡ÃLÊQQ0Ù˜ƒÓð¶8æz‡:„ÚÆIu0 ºÏ¬ÓwþÎôb²EKZAj‰L¨�L’ÓD�c²±EÆ‚í“VrBÐ'i,ع¤N˜Š£ËA§$é}FüȾ‘¿vÈ_îNãïQôžzÐþ yO†®ü‘¡«yÏOD Ž ?ÚËVŸÌÜÔœ# 6o)Å`Så!nÊ!l,óÙ&‹vèKÌ"�%6¿¹Ú–‰&„ڀńnj@ùÆ’q#Oý¦@^ùœŒ‘«a>%Þ{܈b¹hw¹X=WˆâF$ì·ô' 7ËÀY,ݦ6ˆºCÀÕF �+v�«³%~sI1ƒìó§é·ûãGîM1ßýjÞî“ÈÛý2>ïªã¼-}Æ[

JAKARTA - Inilah kegunaan XP di aplikasi Gojek yang belum banyak diketahui. Experience Point atau XP adalah poin yang akan diberikan kepada anggota GoClub setiap kali Anda melakukan transaksi tertentu di aplikasi Gojek.

Dikutip dari Web Gojek, Jumat (15/9/2023), XP digunakan sebagai indikator untuk menentukan level Anda sebagai member GoClub serta reward yang akan didapatkan berdasarkan level. XP tidak dapat ditukar dengan keuntungan moneter atau non-moneter lainnya.

Kumpulkan lebih banyak XP untuk naik ke level yang lebih tinggi dan mendapatkan lebih banyak reward. Anda bisa melihat total XP yang telah dikumpulkan di halaman utama GoClub.

Anggota akan mendapatkan XP jika menyelesaikan transaksi tertentu. Jumlah XP yang didapatkan oleh anggota dari suatu transaksi akan dihitung dengan formula sebagai berikut:

-Nilai transaksi bersih dibagi Rp5000 lalu dikali dengan faktor pengali

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Adapun XP yang bisa didapatkan member setiap menyelesaikan transaksi di layanan-layanan Gojek seperti:

5. GoSend(tidak termasuk pemesanan melalui situs web portal.gosend.id dan/atau platform lain di luar aplikasi Gojek)

Pembayaran di toko online dan offline terpilih menggunakan GoPay melalui aplikasi Gojek (tidak termasuk top up, transfer, penarikan saldo, atau pembayaran parkir)

Sayangnya, Anda tidak akan mendapatkan XP ketika melakukan transaksi di layanan GoMart, GoShop, GoBox, GoTix, GoPlay, dan layanan lainnya yang tidak tertera pada daftar di atas.

Anda juga tidak akan mendapatkan XP untuk transaksi menggunakan GoPay Coins. Akan tetapi, Anda masih bisa mendapatkan XP jika pembayaran GoPay Coins dikombinasikan dengan pembayaran lainnya.

Jumlah XP yang Anda dapatkan dari tiap transaksi bisa jadi berbeda berdasarkan layanan yang kamu pesan dan metode pembayaran yang kamu gunakan.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Download Aplikasi Gojek Online & Unduh APK Terbaru 2019

Gojek bukan hanya aplikasi penyedia layanan transportasi, pesan antar makanan, logistik, pembayaran, dan kebutuhan sehari-hari, loh. Gojek juga punya misi sosial untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Caranya? Dengan saling membantu! Sampai hari ini, Gojek telah bermitra dengan lebih dari 1 juta driver, 125 ribu pedagang kuliner, dan 30 ribu penyedia jasa lainnya, semua tersebar di 50 kota di Indonesia.

Install Gojek, Klik di sini

Awards and recognition

Gojek ranks number 17 in Fortune's 2017 list of "56 Companies that Changed the World,"[98] making it the only company from South East Asia to make the list.[99] In 2019 Gojek once again made it to Fortune's Top 50 Companies That Changed The World, and was the only Southeast Asian company to have been included twice in the list – leaping to number 11 out of 52 global companies.[100] Other international recognition includes Top Performer in ASEAN Award 2017,[101] Entrepreneur of The Year award from Ernst & Young,[102] and Superior Products and Services Awards 2016.[103]

National recognition includes The BrandZ Top 15 Most Valuable Indonesian Brands 2019,[104] Top 3 Brand Performer and Top 3 Most Powerful Transportation/Logistic brands,[105] Top 3 Netizen Choice in Online Transportation,[106] The Best Indonesia Mobile App 2015,[107] Best Startup Category Work Life Balance,[108] Indonesia's Most Admired CEO 2017,[109] and Most Creative in Solving Economic Challenges 2017.[110]

Gojek sponsored the Liga 1 from 2017 to 2018 (in 2017 with Traveloka).[111] Gojek also sponsored Persib Bandung from 2019.[112] Gojek is also one of the local sponsors of the 2023 FIBA Basketball World Cup, which was co-hosted by Indonesia.[113]

Gojek has more than 3,000 employees, including 210 engineers in its three Jakarta-based headquarters, a data science office in Singapore, and an engineering facility in India.[114] The company announced $500 million investment to expand in South East Asia, starting with ride-hailing service in 4 new countries mid-2018.[115] This expansion will add to their number of existing partners, which as of May 2018 includes a fleet of over 1,000,000 drivers, 125,000 merchants for Go-FOOD, and 30,000 professionals for their Go-MASSAGE, Go-GLAM, Go-CLEAN and Go-AUTO service.

Due to the pandemic, Gojek had to lay off 430 employees in June 2020.[116]

The Gojek headquarters in Jakarta revamped an old mall into a modern working space with a cinema, a playroom with arcade games and pool tables, as well as office cafes and nap rooms.[117][118][119]

Syarat dan Ketentuan Promo

Criticism and controversy

Gojek's rapid growth and market dominance in Indonesia have led to prominent media coverage, including criticism primarily stemming from conventional taxi and Ojek services.[120][121][122] Go-Jek was briefly banned from operations by the Ministry of Transportation, along with other ride-hailing services.[123] The ban was opposed by a huge number of Indonesians, mustering public support with the hashtag #SaveGojek that became a top trending topic on Twitter in Indonesia.[124] The ban was lifted the very same day[125] after President Joko Widodo criticized it, stating the government should not prohibit innovation and asserting the ban would adversely affect the lives of many Indonesians who rely on Gojek's services.[126] In October 2018, the Indonesian Minister of Transportation, Budi Karya Sumadi, applied a new rule for online taxis. PM 108 replaced the previous PM 26, regulating the use of private cars being used for public transportation.[127]

In March 2018, only weeks after the firm raised a new round of capital,[128] thousands of drivers showed up on foot along the road across the Presidential palace in a demonstration against the tariff, which was roughly 1600 rupiah (15 cents) per kilometer then.[129] The demand was continued in a future protest in January 2020, where the drivers demanded action from the Ministry of Transportation who had promised to evaluate the tariffs that were set by these firms. Drivers felt that these tariffs should be handled on a provincial level as each provincial government has the autonomy to set its own minimum wages.[130] One of the earliest demonstrations by Gojek drivers was back in 2015 when they protested in front of Gojek's first headquarter in Kemang, Jakarta, insisting that they meet Nadiem Makarim, co-founder and then-CEO, demanding for transparency in the incentive scheme. Drivers felt it was unfair that their pay was slashed for an inventory deposit they were not aware of such as the Gojek driver jacket that was initially lent to them on a rental mechanism but was eventually being billed to them.[131]

Since its inception, Gojek has seen a number of large-scale demonstrations by its drivers. In June 2021, just a few days before the official merger of Gojek and Tokopedia, Gojek drivers announced that they were going on a three-day strike due to a change in GoKilat's (Gojek's courier service vertical) incentive scheme, resulting in significantly reduced tariff for the drivers.[132] As part of the resistance, the drivers planned not to accept any GoKilat orders in Greater Jakarta and Bandung.[133][134] A protest happened again in August 2024, the drivers in their demonstration demanded humane working conditions, decent wages, and recognition of legal status. They demanded the government and online transportation companies legalize the status of the driver profession in the law. In addition, they also demanded that the application company lower the cut of their earnings. They went on strike on 29 August by making their services unavailable the whole day, and stormed Gojek, Grab, and the Ministry of Communication and Information offices. Gojek responded by ensuring that the public can still use their application services despite the demonstration by drivers on Thursday. It is also open to listening to the aspirations of the company's partners. However, Gojek did not provide an explanation regarding the income formula for the drivers.[135][136]

Transfer saldo GoPay ke sesama pengguna aplikasi Gojek atau temanmu kini jadi lebih untung karena kamu bisa dapetin GoPay Coins lho. Buruan, jangan sampai kamu melewatkan kesempatan menarik ini? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Anak Bangsa Bisa Foundation

Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB)/ Anak Bangsa Bisa Foundation is a non-profit organization founded by Gojek to advance equal opportunities and help build more sustainable livelihoods for those who rely on daily income. Established in March 2020 during the onset of COVID-19 pandemic, the initial funding of the foundation was from 25% of annual salary of Gojek senior management team and the budgeted salary increases for all Gojek employees in 2020.[76]

In December 2019, due to stagnant growth, Gojek announced plan to discontinue most of its lifestyle services operating under its Golife brand. GoLaundry and GoDaily services discontinued on 31 December 2019, while GoFix, GoGlam and Service Marketplace services discontinued by mid-January 2020. Gojek still retained GoClean and GoMassage by that time where 90% of lifestyle services order come from.[77] Due to effect of the COVID-19 pandemic on its business, Gojek further discontinued all of its lifestyle services that was still left, namely GoClean and GoMassage, on 27 July 2020. Gojek also discontinued GoFood Festival around the same time period.[78][79]

Gojek operates in many large and medium-size Indonesian cities,[80] and also in rural areas within Indonesia;

Gojek launched its ride-hailing service in Singapore on 10 January 2019 as part of "an enhancement of its beta phase". Its president, Andre Soelistyo, said that it is committed to "bringing choice back to the ride-hailing market in Singapore".[81] In February 2019, Gojek Singapore appointed management consultant and mountain climber Lien Choong Luen as the GM of its Singapore operations.

Gojek has an office in Singapore, with data science and engineering capabilities,[82] and Bangalore, India, which was created with the acquisitions of C42 and CodeIgnition, and focuses on product, engineering and design.[83]

In May 2018, Gojek announced investing $500 million in its international expansion strategy to Vietnam, Thailand, Singapore and the Philippines, starting with ride-hailing, then further replicating the multiple-service business model in Indonesia.[84] These companies will be run by local founding teams, with Gojek providing technological support and expertise.[28][85]

Download Gojek via QR Code (Scan QR Code di bawah ini Menggunakan Kamera Smartphonemu)