Jokowi Menjabat Menjadi Presiden Dari Tahun Berapa

Jokowi Menjabat Menjadi Presiden Dari Tahun Berapa

Ilustrasi (Foto: Okezone)

JAKARTA- Perjalanan karier Jokowi hingga menjadi Presiden Indonesia menarik untuk dibahas. Joko Widodo alias Jokowi merupakan pria asal Solo, Jawa Tengah, yang lahir pada 21 Juni 1961.

Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara yang lahir dari pasangan Widjiatno Noto Mihardjo dan Sujiatmi. Jokowi merupakan anak seorang tukang kayu dan bambu yang semasa kecil hidup dengan penuh kesederhanaan.

Perjalanan karier Jokowi hingga menjadi Presiden Indonesia pun tak mudah. Ayah tiga anak ini pernah merasakan hidup pahit, bahkan di masa kecilnya ia pernah makan satu butir telur yang dibagi untuk seluruh keluarganya.

Jokowi kecil pernah pindah rumah beberapa kali karena rumahnya digusur. Di tengah keterbatasan ekonomi, orang tua Jokowi masih melek pendidikan. Sehingga Jokowi berhasil menamatkan pendidikan hingga jenjang sarjana.

Setelah lulus S-1 Kehutanan di Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada, Jokowi sempat bekerja di PT Kertas Kraft Aceh sebelum membuka bisnisnya di bidang kayu.

Dia membuka usahanya di bidang kayu pada 1988 dengan nama CV Rakabu. Saat tengah merintis, Jokowi sempat ditipu dan menyebabkan dirinya bangkrut. Namun, =kembali bangkit untuk menjalankan usahanya.

Jokowi memulai keterlibatannya di dunia politik pada tahun 2005 saat terpilih sebagai Wali Kota Solo (Surakarta), Jawa Tengah. Sebagai Wali Kota, ia dikenal karena gaya kepemimpinannya yang sederhana, keberpihakan kepada rakyat kecil, dan keberhasilannya dalam membangun infrastruktur dan meningkatkan kualitas hidup warga Kota Solo.

Pada tahun 2012, Jokowi dicalonkan oleh PDI-P dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Kampanye dan gaya kepemimpinannya yang dekat dengan rakyat memikat banyak pemilih. Ia terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menjabat dari tahun 2012 hingga 2014 dengan program paling terkenal “blusukan”.

Lalu pada tahun 2014, Jokowi mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia dalam pemilihan umum. Ia berhasil memenangkan pemilihan tersebut dan dilantik sebagai Presiden Indonesia yang ke-7 pada 20 Oktober 2014.

Jokowi kembali mencalonkan diri dalam Pilpres 2019 dengan didampingi oleh K.H. Ma’ruf Amin. Ia pun kembali dipercaya masyakarat Indonesia untuk memimpin tanah air hingga 2024 mendatang.

Sejak menjadi Presiden, Jokowi telah meluncurkan berbagai program pembangunan, seperti program pembangunan infrastruktur nasional, peningkatan akses pendidikan, pengembangan pariwisata, dan reformasi birokrasi.

Ia juga aktif dalam diplomasi regional dan internasional, serta menjadi tuan rumah berbagai pertemuan tingkat tinggi, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 2015 dan G20 pada 2022 kamrin.

Demikian perjalanan karier Jokowi hingga menjadi Presiden Indonesia.

Solo (ANTARA) - Masjid Agung Keraton Surakarta menyembelih sapi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Hari Raya Idul Adha 2024.

Ketua Takmir Masjid Agung Keraton Surakarta Muhtarom di Solo, Jawa Tengah, Senin, mengatakan pada tahun ini ada enam sapi dan 11 kambing yang disembelih di masjid tersebut.

Baca juga: BPD Sultra kurban 26 ekor sapi untuk warga di 17 kabupaten/kota

"Yang pertama ada sapi Presiden Jokowi seberat 1,080 ton, kedua ada dari Bu Titik Soeharto seberat 800 kg," katanya.

Sedangkan yang lain ada dari salah satu pengusaha dan dari jamaah Masjid Agung Surakarta.

Menurut dia, setiap tahun Presiden Jokowi rutin menyumbangkan sapi sebagai hewan kurban di Masjid Agung Surakarta. Bahkan, rutinitas tersebut sudah dilakukan sejak Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.

"Sejak beliau wali kota pertama kali sampai dengan sekarang tidak pernah absen. Berat sapi selalu sekitar 1.000 kg. Dulu pernah paling besar 1.300 kg," katanya.

Secara keseluruhan, pada tahun ini jumlah sapi yang disembelih di masjid tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Ia mengatakan tahun lalu ada delapan sapi dan 16 kambing.

Baca juga: Idul Adha, Dharma Jaya jual 1.800 sapi kurban

Meski ada penurunan jumlah, dikatakannya, tidak mengurangi kualitas dari perayaan Idul Adha kali ini.

"Hakikatnya Idul Adha adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kemampuan kita kan nggak sama, ekonomi orang itu fluktuatif, namun ini tidak mengurangi kualitas," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, untuk pembagian daging sapi akan diutamakan di wilayah Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasarkliwon. Ia mengatakan sudah bekerja sama dengan seluruh panitia kurban yang ada di Kelurahan Kauman.

"Jadi kan masing-masing punya wilayah binaan, pertama Kauman dulu, setelah itu baru jamaah wilayah lain. Kami sudah rapat koordinasi dengan seluruh panitia," katanya.

Baca juga: Masjid Istiqlal terima 62 hewan kurban pada Idul Adha 1445 H

Pewarta: Aris WasitaEditor: Sambas Copyright © ANTARA 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada hari ini menjadi sejarah baru bagi Indonesia, yakni pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2024-2029.

Di hadapan para wakil rakyat, keduanya akan mengucap sumpah jabatan melaksanakan tugas selama lima tahun.

Pelantikan Prabowo-Gibran pada hari ini juga dapat menjadi titik balik Indonesia yang kembali memercayakan kendali kepada sosok yang datang dari barisan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Prabowo, dengan pengalaman sebagai Komandan Kopassus dan Panglima Kostrad, datang dengan janji untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negara di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Momen ini seakan membawa kembali ingatan tentang masa-masa di mana militer memegang peran dominan dalam politik.

Perjalanan kepemimpinan Indonesia selalu diwarnai oleh tarik menarik antara pengaruh sipil dan militer. Di satu sisi, pengalaman militer dianggap memberikan ketegasan dan ketahanan di masa krisis. Di sisi lain, aspirasi demokrasi yang diusung para pemimpin sipil tetap menjadi nilai penting yang terus dicari rakyat Indonesia.

Presiden terpilih Prabowo Subianto kini berada di persimpangan tersebut, membawa harapan sekaligus tantangan dalam mengarungi masa depan Indonesia.

Terlepas dari kembalinya kendali pemimpin RI di orang militer, tentunya presiden-presiden sebelumnya memiliki latarbelakang pekerjaan yang berbeda-beda, meski sebelum-sebelumnya juga ada yang berasal dari militer.

Lalu, pekerjaan apa yang pernah dijalankan oleh presiden RI sebelum menjadi orang nomor satu di Tanah Air? Berikut daftarnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH